Sabtu, 20 September 2008

Guru 1 - Maling 0


Tuhan menguji keimanan dan kesabaran kepada setiap umatnya, baik yang berprofesi pejabat, pedagang, guru, sampai maling kelas kacangan yang beroperasi dari rumah ke rumah.
Sabtu, 13 September kemarin, Tuhan menguji kesabaran seorang guru bahasa dan seni dengan hilangnya dompet serta Telepon genggam. Kejadiannya, sang guru sedang sendirian di rumah kontrakan, menjalani puasa akhir pekan yang sedianya akan dilanjutkan buka bersama teman-teman seprofesi. Sambil menunggu waktu buka, sang guru meluankan waktunya untuk beraktivitas di rumah kontrakan. Ia dengan cerianya membersihkan kamar mandi yang biasa digunakan oleh rekan-rekan satu kontrakan. maksud dalam hatinya, "Kebersihan adalah sebagian dari iman". Namun, ujian dimulai, seseorang yang mungkin dikenal masuk ke dalam rumah kontrakan, membuka pintu kamar Pak Guru Bahasa dan Seni yang asik bekerja di kamar mandi. Dompet, beserta telepon genggam raib dibawa kabur, untunglah komputer portabel (laptop) yang menjadi curahan hati sang guru bahasa dan seni tidak ikut dibawa kabur... seketika itu, Pak Guru Bahasa dan Seni mengetahui bahwa dompet dan telepon genggamnya raib... Ia ingin marah, jengkel, tapi dalam hati ia bergumam "Sudahlah...rezeki pergi, takkan lama".
begitulah Pak Guru Bahasa dan Seni menghadapi cobaan yang diberikan Tuhan. Senyuman, dengan senyuman, katanya... sampai sekarang, ia ingin marah tapi tetap tersenyum... yang belum bisa diikhlaskan hanya surat-surat penting yang ada di dalam dompet, sebab bagi orang yang mencurinya mungkin tidak akan berguna apa-apa, sedangkan bagi Pak guru sangat berarti... begitupula phonebook dalam HP yang sudah pasti akan hilang. dengan demikian hilang pula teman-teman yang selalu menjadi lawan komunikasi setiap harinya.

Tuhan juga memberikan cobaan kepada sang maling, saat itu sang maling diuji keimanannya, apakah dia akan kuat malawan nafsu untuk mencuri ataupun mengambil telepon genggam serta dompet yang ada di hadapannya, tapi ternyata ia gagal.. dompet beserta telepon genggam cepat dibawanya pergi.. tanpa rasa, tanpa peduli... ia langsung berpesta saat itu...

Tidak lama kemudian sang guru bahasa & seni + Maling menghadap Tuhan malam itu juga, Tuhan menghitung skor keduanya... Pak guru yang menghadapi cobaan dengan senyuman, serta maling yang kehilangan kendali nafsu mencuri...

Skornya adalah Guru 1 - Maling 0

Hasil tersebut membuat sang guru bahasa mendapat hadiah dari Tuhan, berupa telepon genggam baru yang lebih bagus dari telepon genggamnya yang hilang...
Dengan senang hati, Pak guru bahasa & seni meneri telepon genggamnya...